Kata Bijak


Rabu, 14 Desember 2011

"Mistletoe"



It’s the most beautiful time of the year
Lights fill the streets spreading so much cheer
I should be playing in the winter snow
But I'mma be under the mistletoe

I don’t wanna miss out on the holiday
But I can’t stop staring at your face
I should be playing in the winter snow
But I’mma be under the mistletoe

With you, shawty with you
With you, shawty with you
With you under the mistletoe

Everyone's gathering around the fire
Chestnuts roasting like a hot July
I should be chilling with my folks, I know
But I’mma be under the mistletoe

Word on the street Santa's coming tonight,
Reindeer's flying through the sky so high
I should be making a list, I know
But I’mma be under the mistletoe

With you, shawty with you
With you, shawty with you
With you under the mistletoe


With you, shawty with you
With you, shawty with you
With you under the mistletoe

Aye, love, the wise men followed the star
The way I followed my heart
And it led me to a miracle

Aye, love, don't you buy me nothing
'cause I am feeling one thing, your lips on my lips
That’s a merry, merry Christmas

It’s the most beautiful time of the year
Lights fill the streets spreading so much cheer
I should be playing in the winter snow
But I’mma be under the mistletoe

I don’t wanna miss out on the holiday
But I can’t stop staring at your face
I should be playing in the winter snow
But I’mma be under the mistletoe

With you, shawty with you
With you, shawty with you
With you under the mistletoe

With you, shawty with you
With you, shawty with you
With you, under the mistletoe, under the mistletoe

Kiss me underneath the mistletoe
Show me baby that you love me so-oh-oh
Oh, oh, ohhh

Kiss me underneath the mistletoe,
Show me baby that you love me so-oh-oh
Oh, oh, ohhh

Sabtu, 10 Desember 2011

Cerpen buat Sm*shblast

Siang itu,,
“selamat siang semua ny,, nma kakak Morgan Handi Winata. Panggil aja Kak Morgan. Tahun ini kakak berhasil jadi ketua bidang apresiasi seni di sekolahan kita. Bagi adek-adek yang mempunyai bakat terpendam,, dan mau masuk ..” ucap Morgan memperkenalkan dirinya. Namun Morgan belum bisa menyelesaikan ucapannya karna,
“kak,, yang punya bakat doank masuk tu apresiasi seni” celetuk Zara, salah satu murid baru yang tergabung di dalam kelas X.1 itu.
“iya.. bagi adek-adek mempunyai bakat yang udah ada atau yang masih terpendam,, gabung aja sma kita. Kita juga disini..” jawab Morgan yang lagi-lagi belum selesai, karna
“lah,, klo gw gak punya bakat tapi gw suka seni gimana..??” potong Zara lagi yang terlihat agak slengek’an.
“ya,, di bidang apresiasi seni sekolah kita tu ya mempunyai misi untuk melatih murid-murid yang bersekolah disini aga...” ucap Morgan morgan yang kedengarannya masih belum selesai.
“et dah,, banyak ngomong juga lo kak,, jawab aja,, gw bisa ikutan daftar gak..??” solotan Zara lagi.
“Jadi orang nyolot banget sih lo..” ucap seorang murid baru lagi yang ikut tergabung dalam kelas X.1 itu sambil melirik kesal. Namanya Nadra.
“eh,, nyantai donk.. orang gw nanya disini.. dan itu juga gw gak nanya ama lo. Kenapa lo yang sewot. Aneh dah” balas Zara.
“eh eh eh... kok malah jadi ribut kayak gini sih...” sambung seorang murid laki-laki bernama M. Dicky Prasetya.
“apa lo lagi ikut-ikutan. Sok jiwa pemimpin banget lo..” balas Nadra.
Suasana kelas X.1 mulai ribut karna murid-murid yang lain mulai ikut berkomentar tentang teman baru sekelas mereka yang belum saling mengenal itu.
“adek-adek.. harap tenang....!!” ucap Morgan dengan suara agak meninggi.
Seketika seisi kelas X.1 terdiam mendengar bentakan dari Morgan.
“Adek-adek,, sebenarnya bidang apresiasi seni ini memang melatih murid-murid dari sekolahan kita ini untuk digali bakat yang mereka miliki. Istilahnya bidang ini menjadi wadah bagi kalian semua yang menyukai seni. Meskipun ada di antara kalian yang mau ikut bergabung dengan kami, kami open kog dengan kehadiran kalian.” Jelas Bisma, anak XII.IPS1 yang merupakan salah satu dari wakil ketua bidang apresiasi seni.
“oh,, gitu.. makanya kak,, klo lo ngomong tu jagan terlalu berbelit-belit.. gimana sih ketua ny kayak gtu amat” celetuk Zara.
“dek, klo ngomong yang sopan dikit ya” balas Morgan yang emosi nya sedikit terpancing mendengar ucapan Zara
Kring......!!!!! bel tanda istirahat pun berdering.
“baiklah.. Thank you y adek-adek. Kalo diantara kalian ada yang mau ikutan gabung, formulir pendaftaran nya bisa diambil sama saya atau gak sama kak Morgan. Sampai ketemu di Keluarga Besar AS sekolah kita ya.. makasi..” tutup Bisma dengan ramah.
Morga, Bisma, Rafael, Rangga dan Reza  pun keluar kelas. Ke enam murid laki-laki ini lumayan terkenal di seluruh penjuru sekolah. Karna memang mereka merupakan cowok-cowok keren yang telah berhasil juga membawa nama baik sekolah dengan group boy band vokal yang sering menjuarai perlombaan. Dan bisa dibilang tidak ada satu cewek pun yang akan menolak  untuk menjadi pacar dari mereka.
Namun, seperti hal tersebut tidak berlaku pada Zara. Murid baru yang memang terlihat paling tomboy dari cewek-cewek lain yang satu kelas dengan mereka. Terlihat ketika Zara Indah Purnama nama lengkap cewek ini ketika bertanya pada saat kelima cowok itu berdiri didepan kelas tadi.
Ternyata selain Zara, ada juga murid yang lumayan tomboy yang ada di kelas X.1 tadi. Nadra Putri Winata, yang ternyata adik dari Morgan. Meskipun sang kakak memang digemari di sekolahan itu, namun dari dulu Nadra tidak pernah suka kalau ada cewek yang mendekati dirinya cuma gara-gara ingin mendekati Morgan.

“baik lah anak-anak. Sesuai dengan keputusan poling suara yang dilakukan barusan, ibu sebagai wali kelas kalian memutusakan yang menjadi ketua kelas itu ialah M. Dicky Prasetya, wakil ketua kelas IlhamFauzie sekretaris yaitu Nadra Putri Winata dan bendahara nya Zara Indah Purnama. Selamat pada teman kalian yang telah berhasil diberikan tanggung jawab sebagai pengisi struktur organisasi di kelas X.1 ini.” Jelas bu Irma.
“hari ini proses pembelajaran kita cukup sampai disini dulu, berhubung karna akan diadakannya rapat tahun ajaran baru seluruh guru di sekolah kita, maka kalian diperbolehkan untuk pulang. Untuk ketua kelas dan sekretaris, diharapkan datang ke ruangan bidang Apresiasi Seni sekolah kita, karna ada rapat perkenalan lebih lanjut dari kakak kelas kalian. Selamat siang anak-anak..” lanjut bu Irma da langsung meninggalkan kelas.
Semua murid yang ada dikelas itu langsung bubar keluar ruangan kelas. Terlihat disana ada Nadra dan Dicky yang bersiap menuju ruangan bidang AS.
“hy Nadra. Selamat ya,, lo kepilih jadi sekretaris kelas..” ucap Dicky mencoba memulai percakapan.
“oh, iya.. lo juga. Selamat ya udah jadi ketua kelas. Tapi lo jangan iseng lo.. mentang-mentang gw sektertaris lo.. hahaha.. gak kog becanda gw..” balas Nadra.
“haha,, bisa aja lo.. nyantai aja lagi ngomong ama gw. Ya gw harap gw ama lo bisa menjadi team yang solid lah demi kelasan kita.. hehe... ya nggak..?” sambung Dicky.
“oh,, klo itu mah,, siap gw..” jawab Nadra.
Sesampai di ruangan bidang Apresiasi Seni, ternyata telah lumayan banyak murid baru yang berkumpul disana. Dan ditambah dengan kehadiran Dicky dan Nadra.
“Nah adek adek. Sebelumnya kakak mau ngucapin makasi atas kesediaan kalian untuk datang mengikuti rapat AS hari ini. Seperti yang sebelumnya mungkin diantara kalian sudah diperkenalkan, bidang AS ini terdiri dari 5 orang anggota inti. Kak Morgan sebagai ketua, kak bisma Bisma sebagai wakil ketua, kak Rafael sebagai sekrataris, kakak sendiri, kak Rangga sebagai bendahara 1 dan kak Reza sebagai bendahara 2”. Jelas Rangga.
“yak,, nah dalam rapat kali ini, kita diagendakan Cuma untuk perkenalan lebih lanjut aja sama kalian yang ada semuanya disini. Meskipun yang hadir disini baru terdiri dari perwakilan masing-masing kelas, namun diharapkan setelah ini nanti kalian bisa sharing sama teman-teman kalian yang lain yang mungkin ikut bergabung”. Lanjut Rafael.
“bener tu,, nanti kakak akan kasih kalian formulir pendaftarannya 2 buah pada setiap kelas, dan tolong di fotocopy buat temen kalian yang mau bergabung”. Sambung Reza.
Rapat itu pun berlanjut sampai pukul 3 siang. Dan setelah memperkenalkan diri satu sama lain dari setiap murid yang hadir, barulah semua anak-anak baru yang hadir pada rapat itu tau kalau Nadra adalah adik nya Morgan. Termasuk Dicky.

Hari ini pun merupakan minggu ke dua dari murid kelas X.1 merasakan bagaimana rasanya berada di bangku SMA. Memang waktu terasa begitu cepat berlalu. Dan suasana kelas X.1 pun mulai terlihat akrab satu sama lain. tapi keakraban itu belum tersebar menyeluruh kesemua siswa X.1. disana ada Zara dan Nadra yang terlihat masih belum terlalu akrab. Memang sejak tingkah laku Zara yang slengek’an pada Morgan kakak dari Nadra sendiri ketika hari pertama sekolah membuat Nadra kurang masih menaruh rasa tidak suka dengan Zara karna telah meremehkan kakak kesayangannya. Melihat sikap Nadra yang sedikit sombong dan angkum membuat Zara jengkel dengan Nadra, ya walaupun mereka saling dipertemukan dalam kelompok yang sama, tapi tetap saja, Zara dan Nadra masih me-ilegalkan kata-kata damai diantara mereka satu sama lain. info mengenai status Nadra yang merupakan adik kandung nya Morgan pun mulai menyebar luas. Banyak cewek-cewek yang satu kelas dan satu angkatan sama Nadra dan bahkan kakak kelas nya mendekati Nadra dengan misi agar bisa menjadi pacarnya Morgan. Tapi tetap, Nadra dengan sikap tomboy nya tidak pernah terlalu menanggapi akan hal itu. tak hanya itu, kedekatan yang lebih pun terjadi antara Nadra dan Dicky. Sank ketua kelas dan sekretaris kelas yang sering menjadi didekatkan sebagai duta kelas ini mulai terasa benih-benih yang dapat dibilang benih ini lebih dari sekedar teman dan lebih dari sekedar ketua kelas dan sekretaris nya.
Zara sendiri yang akhirnya bergabung dengan bidang AS, mulai melihatkan kemampuan-kemampuan seni yang ia miliki. Diantaranya menulis, bermain musik, menari, menggambar serta menyanyi. Memang bakat yang dimiliki Zara masih di bilang dasar, namun hal itu telah dapat membuat decak kagum dari semua anggota AS, termasuk Morgan.
“Zara, abis latihan ini ada waktu sebentar gak” tanya Morgan dengan suara lembut nya.
“knpa emang ny kak” ucap Zara sembari mengunyah permen karet dimulutnya menjawab pertanyaan Morga, dengan ciri khas selengek”an nya.
“gak, klo kamu gak ada waktu, juga gak papa” balas Morgan.
“oh,, y udah klo gitu, gw balik duluan y kak..” sambung singkat Zara sembari berjalan keluar ruangan.
Morgan yang ditinggal sendirian tidak menyangka dengan sikap yang ditunjukkan Zara. Dengan tampang cengok, Morgan Cuma bisa melihat dan membiarkan dirinya ditinggal Zara.
“tu anak aneh apa ya,,, baru kali ini gw ngomong dianggurin ama cewek.. mata ny yang gak jelas ngeliat gw atau gw ya yang udah mulai kurang ketampanannya. Perasaan gw jga makin cakep dah.. penasaran gw ama tu cewek.” gumam Morgan.

“eh Nad, gw boleh pinjem catatan lo gak sosiologi lo gak?” ucap Dicky ketika pulang sekolah.
“bleh. Emang catatan lo kaemana..?? lo jadiin bungkur ikan asin tu buku catatan...? hahahah” balas Nadra
“et dah,, enak aj lo ngomong. Hahah,, gak,, kemaren gw ketinggalan nyalin catatan” jawab Dicky.
“oh iya deh kalo gitu mah,, Cuma hari ini gw gak bawa,, gimana donk?” lanjut Nadra sembari berjalan keluar kelas.
“y udah deh, ntar sore gw kerumah lo” sambung Dicky sambil mengikuti Nadra dari sampin.
#gubrak
Tabrakan yang cukup keras terjadi di depan kelas. Celakanya tabrakan dialami olah Zara dan Nadra. Dan,,
“eh.. geblek,, mata lo kemana ha,,..!! kalo jalan liat-liat donk..!!” bentak Zara kepada Nadra sembari bangun dari jatoh nya.
“eh.. lo tu yang buta.. udah mata empat, masih aja lo gak liat gw segede gini...!! cakep-cakep buta..!!” balas Nadra yang tak kalah membentak.
“Enak aja lo bilang buta.. Mulut lo tolong di sekolahin dikit y..!!” balas Zara dengan suara yang semakin mengeras.
“bacot lo tu yang gak lo jaga..” jawab Nadra.
“trus lo mw ap hah.. cari gara-gara lo ama gw.. hah..??!!” tantang Zara.
“eh,, udah-udah. Kalian bedua apa-apan sih, Cuma kejadian kecil dibesar-besarkan!” ucap Dicky yang mencoba untuk menengahkan.
“cewek lo tu,, jalan gak pake mata..!! mulut gak pernah di sekolahin...!! belaga lagi...” jawab Zara nyolot.
“apa lo bilang.. ati-ati y lo kalo ngomong.. gak usah bikin gosip.. gaya lo doang yang tomboy,, ternyata biang gosip juga ternyata...!” balas Nadra singis..
#perrrrr.... sebuah tamparan mendarat di pipi Nadra dari tangan lembutnya Zara. Nadra pun dengan spontan memegang pipinya yang mulai memerah. Dan air mata pun tak kuasa ia tahan.
“eh Zar,, lo apa-apaan sih hah..??” ucap Dicky marah.
“lo mw bela in cewek lo ini..?? y udah tampar balik kalo lo berani..!!” tantang Zara.
Dicky yang terlanjut terpancing emosi mulai mengambil ancang-ancang untu kendaratkan kepalan kerasnya di wajah Zara. Zara yang tidak menyangka kalau Dicky akan benar-benar membalas kelakuan nya kepada Nadra pun berteriak memekikkan telinga. Namun seketika sebuah tangan putih menghadang dan memegang pergelangan tangan Dicky dengan kuat. Tangan itu adalah tangan Morgan.
“dek apa-apa’an sih ini. Masa lo cowok mw bekelahi ama cewek.. gak jentelmen banget sih lo.. klo lo mw berantem lawan gw..!!” gertak Morgan kepada Dicky dan kemudian melepaskan tangan Dicky.
“kak Morgan..” ucap Zara dan Nadra tidak sengaja terdengar serempak karna kaget melihat kedatangan Morgan.
“kak, si Zara ini udah nampar Nadra kak.. adek lo sendri.. salah apa gw belain dia..!!” jelas Dicky dengan suara agak mengeras.
“tapi gak gitu caranya... lo cowok.. gak pantes lo kelahi ama cewek,, ngerti lo..” balas Morgan..
“kakak kog malah belain cewek begok ini sih..??” tanya Nadra.
“Zara gak sepenuh nya salah dek” jelas Morga..
Melihat kelakuan Morgan membela Zara, Nadra pun pergi berlari meninggalkan Dicky, Zara dan kakak nya sendiri Morgan. Nadra sungguh tidak bisa menerima akan kelakuan kakak nya yang lebih membela orang lain dari pada adik nya sendiri. Dicky pun yang tidak menyangka Morgan akan bersikap seperti itu mengejar Nadra. Tinggal Morgan dan Zara.
“zar, lo gak kenapa-napa kan” ucap Morgan khawatir.
“apa-apa’an sih lo kak..” tanya Zara sambil berlalu meninggalkan Morgan. Zara sendiri pun bingung kenapa bisa, Morgan malah membela dirinya dari pada Nadra adiknya sendiri. Hal itu menimbulkan rasa yang aneh pada perasaan Zara  terhadap Morgan. Tapi Zara pun tidak mau terlalu  menghiraukan hal itu.
Morgan yang akhirnya ditinggal sendirian, tidak dapat berbuat apa-apa. Dia hanya bisa melihat adik-adik nya berlalu meninggalkan nya. Dan terpaku lama pada sosok Zara, cewek terakhir yang meninggalkannya yang baru ia sadari kalau sebenarnya Morgan sendiri telah merasakan hal yang berbeda kepada Zara sejak ia mengenal Zara. Dan rasa itu bisa dibilang sayang.

Kejadian itu pun membuat hubungan kakak beradik Morgan dan Nadra renggang selama beberapa hari. Morgan menceritakan kepada mama nya kalau ia sayang sama Zara. Awal ketika sang mama menceritakan hal itu kepada Nadra, Nadra sempat sangat tidak menerima nya, dan sepertinya dia tidak bisa menerima kalau Morgan dan Zara harus jadian. Kedekatan mereka kembali dibantu oleh sang mama yang dengan sabar meredamkan amarah Nadara kepada sang kakak dengan syarat bahwa Morgan tidak pernah lagi mendekati Zara. Dan dengan syarat itu pun Morgan terpaksa menjauhi Zara.
Selang beberapa hari setelah itu, perasaan Zara seolah-olah mencari keadiran sosok Morgan. Karna ia tidak pernah lagi melihat Morgan ketika ia latihan. Selang beberapa hari itu pula lah, Zara akhirnya sadar, kalau ia juga meyukai Morgan, entah apa sebabnya.
Hubungan dingin pun terjadi di dalam kelas antara sekretaris kelas dan bendahara kelas. Dicky sang ketua kelas, yang awalnya ikut kesal karena Zara sudah menampar pipi Nadra, cewek yang diam-diam ia kagumi, kini sudah bisa mema’afkan kelakuan Zara itu. tapi Dicky tidak dapat berbuat banyak. Disatu sisi dia tidak mau merusah hubungan pertemanan nya dengan Zara, tapi disisi lain, dia juga tidak mau menyakiti perasaan cewek yang ia sayangi.
Nadra pun ternyata menyambut ganyung yang diayunkan Dicky. Ia juga merasakan kalau ternayata perasaan sayang itu muncul antara dia dan Dicky. Namun keduanya masih terlihat malu-malu untuk jujur dan mengakui satu sama lain.

“anak-anak.. bapak karih kalian waktu 15 menit untuk mengganti pakaian.” Ucap pak indra, guru olahraga memberikan intruksi pada siswa X.1.
Sesampainya di lapangan,
“mata pelajaran hari ini tu adalah lempar lembing. Kalian harus hati-hati dalam melakukan setiap gerakan di dalam lempar lembing ini. Karna kalau sampai salah sedikit, kalian bisa mencelakai orang lain. mengerti..??” tanya pak indra.
“iya pak..” jawab semua murid X.1.
“baik. Kalian bagi diri kalian menjadi kompok-kemompok kecil. Satu kelompok beranggotakan 5 orang. Saya akan memberikan waktu 15 menit untuk kalian mencoba mempraktekkan teori yang sudah pernah saya ajarkan di kelas. Saya akan mengamati setiap gerakan yang kalian lakukan. Jadi jangan ada yang sampai main-main”. Jelas pak Indra kepada anak muridnya.
Sepuluh menit pun berlalu. Semua siswa-siswa X.1 melakukan yang diperintahkan oleh guru olahraga merekan dengan benar. Namun tiba-tiba pada menit ke sebelas, tidak sengaja kejadian buruk pun terjadi menimpa salah satu murid. Ilham yang masih konsen berlatih tanpa sengaja membuat kesalahan kecil,
“Nad,, awas..!!” teriak Zara sambil mendorong Nadra dengan kuat sampai keduanya sama-sama terjatuh.
Ternyata lembing yang dilemparkan Ilham tadi hampir mengenai tubuh Nadra. Dan Zara pun sepertinya berhasil menyelamatkan Nadra.
“aaaaaw.......!!!!” teriak Zara keras mengejutkan semua orang yang ada di lapangan itu.
Lembing yang terbuat dari besi yang di lemparkan Ilham tadi memang tidak mengenai tubuh Nadra, namun pergelangan kaki Zara lah yang tidak sengaja menjadi sasaran besi tersebut. Dan hal tersebut langsung mengakibatkan Zara tidak sadarkan diri.
Melihat cidera yang diderita Zara cukup parah, pihak sekolah pun langsung membawa Zara, kerumah sakit terdekat, dengan ditemani oleh bu Irma sang wali kelas, pak Irfan guru olahraga yang merasa memiliki tanggung jawab akan hal itu, Dicky yang ikut menjalankan tugas nya sebagai ketua kelas serta khawatir tidak mau terjadi apa-apa akan teman sekelasnya, Nadra yang tak henti-hentinya menagis karna merasa sangat bersalah kepada Zara, orang yang telah menyelamatkan hidupnya, dan ada juga Morgan yang mendengar kabar Zara cidera langsung ikut mendampingi Zara tanpa menghiraukan janji yang sudah pernah ia ucapkan pada adik nya.
Sesampainya dirumah sakid, Zara langsung dibawa keruang UGD.
“kak,,, ma’afin aku,, Zara udah nyelamatin nyawa aku kak,, ” ucap Nadra dengan suara parau sambil terisak meminta ma’af pada Morgan.
“iya nad,, kakak ngerti kog apa yang kamu rasain. Ma”fin kakak juga ya, sekarang kita berdoa agar Zara tidak kenapa-kanapa”, balas Morgan yang mencoba menenangkan adiknya dan dirinya sendiri yang ikut terpukul akan kejadian yang menimpa cewek yang ia sayangi. Morgan pun tidak akan menerima jikalau sesuatu hal yang fatal tercadi pada Zara.

Beberapa jam kemudian, dokter pun keluar dari ruang UGD.
“keluarga Zara Indah Purnama..?” teriak dokter itu.
Semua orang yang sedari tadi telah menunggu ditambah dengan kedua orang tua dari Zara dan Nadra pun perdiri.
“ia pak, saya ayah nya” ucap papa nya Zara
“anak bapak sukurlah tidak apa-apa. Cuma terjadi pematahan sedikit pada tulang kaki kanan nya. Tapi jangan khawatir, patahan itu Cuma bersifat sementara. Namun untuk satu bulan ini, Zara belum bisa berjalan seperti biasanya. Ia harus dibantu dengan kursi roda agar obat yang kami masukkan bisa cocok dengan tulang kaki nya Zara. Sekarang Zara sudah sadar, dan dia butuh waktu sebentar untuk menenangkan dirinya. Dan kami hanya memperbolehkan ayah dan ibu sajanya yang menemani zara, untuk menghindari hal-hal yang tidak diduda demi kesembuhan Zara.” jelas dokter itu.
Nadra kembali menangis mendengar kabar itu. Morgan yang juga tidak dapat menyembunyikan kesedihannya, memeluk tubuh Nadra dan mencoba untuk menenangkan Nadra. Morgan pun berjanji pada dirinya sendiri kalau ia akan ikut merawat Zara, sampai Zara sembuh.
Seminggu setelahnya, akhirnya Zara diperbolehkan untuk dikunjungi oleh orang-orang disekitarnya. Morgan, Nadra dan Dicky pun secara bergantian ikut merawat Zara.
“kak Morgan, maksi ya, lo udah mau ikutan ngerawat gw” ucap Zara memulai percakan ketika disana hanya ada dia dan Morgan.
“iya. Gak papa kog,, santai aja” jawab Morgan.
“gw bleh tanya sesuatu gak kak..?”tanya Zara.
“iya.. tanya ap..?” balas Morgan penasaran.
“gak, sebelumnya gw minta ma’af karna waktu itu gw nampar adek lo. Yang pengen gw tanyain, lo ngindarin gw ya kak, setelah kejadian itu...??” lanjut Zara.
“oh, itu,, ma”af kalo kamu merasa kyak gitu, Cuma ya waktu itu, baru Cuma itu yang bisa kakak lakuin untuk memperbaiki keadaan. Kenapa memang..?” tanya Morgan balik.
“gak,, gak tau kenapa, jujur, ya gw ngerasa aneh aj, setelah kejadian itu, gw jadi ngerasa nyariin lo gitu.” Jelas Zara.
Morgan yang mendengar penjelasan Zara itu, mulai menyadari kalau ternyata cewek yang dia sayangi juga merasakan hal yang sama dengan apa yang ia rasakan. Dan,,
“Zar,, lo mau gak jadi cewek gw..?” ucap Morgan.
Pertanyaan yang terdengar kurang nyambung itu keluar dari mulutnya Morgan. Zara pun heran, dan entak kenapa, hatinya merasa senang dan perasaan aneh itu muncul lagi. Dan semakin lama detik berlalu, rasa sayang itu semakin besar dirasakan oleh Zara. Namun sebelum sempat zara menjawab pertanyaan Morgan, Dicky dan Nadra pun memasuki ruangan rawat inap temat Zara dirawat.
“udah,, terima aja,, gak rugi kok lo jadian ama kakak gw,, orang ganteng kayak gini masa mau lo anggurin si Zar..” potong Nadra.
Nadra dan Zara yang sudah saling mema’afkan pun mulai menunukkan keakraban diantara mereka. Dan tanpa diketahui oleh  orang lain,, ternyata 1 jam sebelum itu, Nadra dan Dicky pun telah resmi pacaran dengan moment di utarakannya perasaan Dicky kepada Nadra.
“apa sih lo nad..” jawab Zara.
Morgan yang ikut tersipu malu pun seketika berdiri dari duduknya dan memegang tangan lembutnya Zara.
Dan....


Akhirnya ya,, pembaca yang sedari membaca tulisan ini,, pasti tau lah akhir dari cerpen ini..

Leave a Comment please... :D

Kamis, 08 Desember 2011

Why Do You Do This To Me

Dan akhirnya sekarang kenangan itu pun harus gw kubur dalam-dalam..
The buttons on my phone are worn thin
I don't think that I knewThe chaos I was getting in
But I've broken all my promises to you
I've broken all my promises to you
Why do you do this to me?
Why do you do this so easily?
You make it hard to smile because
You make it hard to breathe
Why do you do this to me, me?

A frozen lines, a single tearIs harder than
I ever feared And you were left feeling so alone
Because these days aren't easy
Like they have been once before
These days aren't easy anymore

Why do you do this to me?
Why do you do this so easily?
You make it hard to smile because
You make it hard to breathe
Why do you do this to me?
To me, to me, to me

I should've known this wasn't real
And fought it off, fought to feel
What matters most, everything that you feel
While listening to every word
that I singI promise you
I will bring you home
And I will bring you home

Why do you do this to me?
Why do you do this so easily?
You make it hard to smile because
You make it hard to breathe
Why do you do this to me?

Why do you do this to me?
Why do you do this so easily?
You make it hard to smile because
You make it hard to breathe
Why do you do this to me?
To me, to me, to me
why  by second hand serenade

Tiiiiitttt.....!!!!!
Dengan perasaan kesal gw menekan tombol klatson mobil yang gw bawa.
“eh nenek tua... kalo ada mobil jangan nyeberang..!! nntaran nyeberangnya kalo udah gak ada mobil lagi...” teriak gw keluar mobil pada nenek tua yang hampir saja gw tabrak..
Setelah amarah gw sejenak gw lampiasin sama tu nenek,, gw kembali menyetir mobil hijau kesayangan gw dengan kecepatan yang gak kalah dengan kecepatan sebelumnya.
“turunin gw disini..” pinta seorang cewek berkerudung manis yang sedari tadi duduk disamping gw. Cewek itu bernama Lara. Cewek gw.
“ra.. lo apa lagi hah..!! kurang puas lo ngancurin konsentrasi gw nyetir mobil..??” teriak gw membalas pinta cewek yang sejatinya gw sayang banget ama dia.
“gw minta tolong,, turunin gw disini..” balas lara yang terdengar masih sabar.
Dengan reflek gw langsung menginjak pegal rem dan menepi ke sisi kanan jalan. Bunyi keras ban mobil karna di rem dari kecepatan tinggi yang melengking pun mengganggu ketenangan pendengaran gw.
“ok.. turun lo... ini kan yang lo mau..!!” teriak gw ke lara setelah mobil berhenti.
“gw gak nyangka ya,, lo udah berubah 180 derajat.. gw pikir,, dengan gw datang kesini lo bakalan ngertiin pengorbanan yang gw lakuin demi lo.. dan sekarang gw sadar,, kalo pikiran gw itu emank salah.” Jelas Lara
“maksud lo apa hah..?? pengorbanan apaan..?? itu bukan pengorbanan.. lo sendiri yang nyiksa diri lo sendiri. And itu juga udah cukup lama nyiksa gw juga.. ngerti lo..” balas gw.
“eh dim.. lo sadar gak sih,, gw balik ke  Jakarta itu demi siapa hah..?? gw bela-belain kabur dari rumah, gw tinggalin semua kehidupan gw di London dan ksini,, and itu buat lo.. gw balik itu demi lo.. dan sekarang lo malah giniin gw..” ucap lara dengan suara merdu seperti suaranya yang dulu, yang memang udah gw rinduin dari dulu,, tepat nya setelah dia pergi niggalin gw.
“eh ra. Lo tu terlalu egois tau lo..?? lo udah seharusnya lakuin itu,, kenapa baru sekarang lo lakuin hah..?? dari dulu pikiran lo kemana aja..” balas gw dengan emosi yang sedari tadi belum turun-turun.
“dim, lo cowok brengsek juga ya.. kali ini emank sifat asli lo keluar, tau gak lo..!!  Gw balik..!!” ucap Lara agak parau dan kemudian membuka pintu mobil dan beranjak keluar.
“ra.. ra..” ucap gw memanggil Lara, cewek yang gw sayang dengan maksud agar dia tidak jadi pergi, sembari keluar mobil. Gw pun berhasil memegang tangan Lara dan menahan Lara untuk sesaat.
“ra.. maksud lo apa lagi hah,, bilang gw brengsek..?” tanya gw ke Lara
“lo pikirin sendiri..!! lepasin gak tangan gw..!!” jawab Lara.
“ra..!! ok,, gw akan lepasin tangan lo dan biarin lo pergi setelah lo jelasin semua nya..” pinta gw ke Lara.
“ok,, lepasin tangan gw” pinta Lara
Gw pun melepaskan gengaman kuat gw dari tangan Lara. Gw tau banget, genggaman itu terlalu keras untuk cewek selembut Lara.
“gw ke Jakarta niggalin semua kehidupan gw di sana, itu gw lakuin demi lo, demi lo, cowok yang gw sayang. Tapi apa yang gw dapetin dari semua pengorbanan gw itu,,  bukan suatu hal yang baik dim. dengan kedatangan gw disini seolah-olah lo ngerasa terganggu banget kalo gw balik and ada di sisi lo lagi. Itu keliatan baget dim dari sikap lo ke gw. Dengan sikap lo kyak gitu gw udah ngerti dim klo lo emang gak mau gw ada disini.. dan gw ngerti bget.. besok gw bakalan balik ngikutin apa yang lo mau. Puas lo..??” Jelas Lara.
“eh ra.. lo dari dulu juga gak berubah ya.. lo selalu aja mikir gw itu jelek dimata lo.. lo sendiri gak nyadar kan,, betapa ancur nya gw semenjak lo pergi.. gw kayak orang gila ngerti gak lo. Disaat gw butuhin lo,, lo dimana hah..?? dan sekarang setelah gw mulai bangkit,, lo muncul dengan tiba-tiba dan dengan sikap seolah-olah gak terjadi apa-apa... lo mikir,, kepergian lo dulu udah bikin gw ancur banget.. ngerti lo..” jawab gw dengan penuh emosi.
Lara pun terdiam mendengan ucapan gw yang terakir tadi. Sejenak, semua kenangan indah yang dulu gw alamin sama Lara muncul. Kenangan itu memenuhi benak gw, dan menggambarkan kembali betapa mesranya gw ama lara dulu. Kenangan yang gw rasa baru sesaat gw lalui sama Lara sebelum dia pergi ninggalin gw..
“dim.. gw minta ma’af” ucap lara.
Ucapan ma’af lara membuat semua kenangan indah yang baru terbayang di benak gw berhamburan, pergi dan entah kemana semua kenagan indah itu. yang tersisa malah kenangan saat dimana gw ancur ditinggal Lara.
“apa.. ma’f..” balas gw yang sedikit tidak menerima ucapan itu.
“ma’afin gw dim. gw sadar ini gak mudah buat lo.” Balas Lara.
“emank gak mudah.. gak mudah banget.. dan harus lo tau,, lo udah bikin luka yang menganga di hati gw,, ngerti lo..” jelas gw ke Lara.
“trus gw harus kyak gimna lagi dim.. apa gak cukup dengan gw balik kesini.. gw disini dim” jawab Lara.
“eh ra.. lo pikir dengan lo balik kesini lagi,, itu bakal bikin semuanya baik.. lo salah..!!” bentak gw..
“eh dim.. trus mau lo apa hah..?? klo memang lo gak mau gw balik kesini lagi and lo gak suka dengan kehadiran gw disini,, ok fine.. bilang.. dan tanpa lo suruh dim.. gw bakal balik.. dan gak akan pernah kembali, gw gak akan ganggu kehidupan lo lagi..!! puas lo!!” teriak lara.
Lara pun berlari meninggalkan gw. Sesaat gw melihat tangan lara yang memegang pipinya. Gw tau, dia pasti nangis. Dengan begoknya gw.. gw tetap berdiri di depan mobi yang masih terhenti di pinggir jalan, gak ngejar lara,, cewek yang masih gw sayang and memang masih gw cintai.
Tiitt...!!!!! #gubrak..
Benturan keras terjadi di depan mata kepala gw sendiri. Seorang cewek cantik berkerudung hijau, bergelinding diatas mobil sedan berwarna silver yang masih melaju dengan kecepatan tinggi. Setelah wanita itu tergeletak di sisi belakang mobil, mobil itu pun berhenti seketika. Gw liat cewek itu telah tergeletak di jalan. Darah yang mulai berceceran dari kepalanya mulai merusak warna hijau kerudung yang ia pakai. Seketika gw sadar.. cewek itu Lara.. wanita yang gw cintai.
“Lara...!!”
Gw berlari menghampiri tubuh cewek gw. Wajahnya yang manis, dikotori darah segar merah. Mata hitam Lara mulai menatap gw seolah memastikan siapa yang mengangkat tubuhnya. Desahan nafas Lara pun terdengar mulai melemah di telinga gw.
“Lara,,” ucap gw parau,, mencoba dan berusaha menyadarkannya.
“Dimas,, ma’afin gw..” jawab Lara terbata-bata.
“ra,, gw yang seharusnya minta ma’f ra,, ra,, jangan tinggalin gw lagi ra.. gw sayang sama lo ra..” balas gw..
Mata Lara terpejam perlahan, tangan mungilnya yang gw genggam mulai terlepas, dan badan Lara pun semakin berat seolah tak ada energi lagi yang mengalir di dalam tubuhnya.
Gw yang gak tau harus berbuat apa menghadapi keadaan dimana cewek yang gw sayangi terbaring lemas di pangkuan gw. Dan gw pun gak tau cewek yang gw cintai itu masih hidup bersama gw atau tidak, melihat betapa parahnya kecelakaan yang ia alami. air mata gw pun mengalir.
Tanpa gw sadari orang-orang telah berkerumun menyaksikan kami berdua. Terdengar aungan ambulance yang  semakin kencang. Ternyata seseorang telah menghubungi ambulance dan berniat membantu.
Gw angkat tubuh mungil cewek gw dengan hati-hati kedalam mobil ambulance. Tanpa aba-aba, ambuance melaju dengan kencang. Melihat tubuh cewek yang gw cintai terbaring tak berdaya diatas tandu membuat gw gak tau harus berbuat apa-apa. Kejadian ini sama sekali gak ada dipikiran gw. Pertengkaran gak penting yang harusnya hari ini tidak terjadi telah membuat cewek gw berlumuran darah kayak gini, keegoisan gw yang gak pernah mengerti makin bikin gw merasa sangat bersalah dan gak tau harus kayak gimana. Seharusnya gw bisa memahami keadaan. Seharusnya gw gak bikin cewek gw pergi dari gw tadi. Seharusnya gw bisa berfikir lebih dewasa ngadapin masalah tadi. Seharusnya,,,
“mas,, sudah sampai mas..” ucap seorang petugas membangunkan sesalan gw.
Gw yang dibantu beberapa petugas mulai menurunkan tandu yang diatasnya ada tubuh Lara. Tidak menuggu waktu yang lama, gw pun langsung ikut memindahkan tubuh cewek gw ke tempat tidur yang beroda dan mengiringnya keruangan UGD. Disana gw lihat tubuh lara di iring memasuki ruangan UGD dan seketika dikerumuni orang-orang yang berbaju putih.

“Dimas,, gw sayang sama lo,, gw cinta sama lo.. gw pergi ya..”
Gema suara Lara, suara cewek gw,, dan suara itu lama kelamaan hilang di dalam keheningan.
“LARA...!!!” teriak gw sembari terbangun mencari sosok cewek yang gw cintai yang tadi suaranya bergema di benak gw. Setelah semuanya terlihat sepi, baru gw ngerti, kalau itu Cuma mimpi.
“Keluarga Lara Saputri” teriak seorang dokter yang keluar dari ruang UGD.
“saya pak” sahut gw.
“anda siapanya..??” tanya si doker selanjutnya.
“saya Dimas dok, keluarga Lara yang di Indonesia, dan saya yang membawa Lara tadi kerumah sakit ini.  gimana keadaan lara dok..??” tanya gw.
“ma’af nak Dimas. Dengan sangat menyesal saya harus bilang,, Lara sudak tidak bisa kami tolong lagi. Kami harap keluarga Lara dapat menerima kepergian Lara.” Jawab dokter itu.
Entah petir apa yang menyambar gw siang itu, gw langsung berlari ke luar rumah sakit, mengendarai mobil. Sampai pada suatu jalan dimana sebuah truk besar menghadang mobil kesayangan dari samping kiri.

“Dimas,, makan siang..!!” teriak suara nyokap manggil gw dari luar.
Lamunan gw pun tentang kepergian Lara dan kecelakaan yang udah ngilangin setengah kaki kanan gw terputus. Gw pandangi fotonya Lara yang masih terpasang rapi dalam frame diatas meja disamping tempat tidur gw. Foto gw sama Lara, waktu kami masih bersama dulu. Gw sadar, kepergian lara gara-gara gw, dan kecelakaan itu juga karna kebodohan gw.
Lara Saputri cewek yang sangat gw sayangi akan selalu tetap hidup di hati gw.






LEAVE  A  COMMENT  PLEASE  ...

Jumat, 25 November 2011

neh updetan flight schedule ny Palembang

Garuda Indonesia

Flight Schedule Information
From :
 Jakarta (CGK)
To :
 Palembang (PLM)
No
Departure Time
Arrival Time
Flight
Number
Aircraft Type
Sun
Mon
Tue
Wed
Thu
Fri
Sat
1
05:50
06:55
GA110
BOEING 737 800/NG
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
2
07:45
08:50
GA112
BOEING 737 800/NG
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
3
09:25
10:30
GA114
BOEING 737 800/NG
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
4
11:20
12:25
GA116
BOEING 737 800/NG
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
5
13:00
14:05
GA118
BOEING 737 800/NG
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
6
14:55
16:00
GA120
BOEING 737 800/NG
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
7
16:00
17:05
GA122
BOEING 737 500
-
-
-
-
-
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
-
8
16:00
17:05
GA122
BOEING 737 300
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
9
17:20
18:25
GA124
BOEING 737 800/NG
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
10
18:30
19:35
GA126
BOEING 737 800/NG
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg





Flight Schedule Information
From :
 Palembang (PLM)
To :
 Jakarta (CGK)
No
Departure Time
Arrival Time
Flight
Number
Aircraft Type
Sun
Mon
Tue
Wed
Thu
Fri
Sat
1
06:00
07:00
GA111
BOEING 737 800/NG
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
2
07:40
08:40
GA113
BOEING 737 800/NG
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
3
09:35
10:35
GA115
BOEING 737 800/NG
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
4
11:15
12:15
GA117
BOEING 737 800/NG
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
5
13:10
14:10
GA119
BOEING 737 800/NG
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
6
14:50
15:50
GA121
BOEING 737 800/NG
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
7
16:45
17:45
GA123
BOEING 737 800/NG
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
8
17:50
18:50
GA125
BOEING 737 500
-
-
-
-
-
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
-
9
17:50
18:50
GA125
BOEING 737 300
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
10
19:10
20:10
GA127
BOEING 737 800/NG
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg
http://cdn.garuda-indonesia.com/template/garudav5/images/check.jpg


Air Asia Flight Schedule
Kuala Lumpur (KUL) - Palembang (PLM)
AK 492 12:15 12:35 2 4 6  2011-10-30 2012-03-24
Palembang (PLM) - Kuala Lumpur (KUL)
AK 493 13:05 15:30 2 4 6  2011-10-30 2012-03-24


Lion Air Flight Schedule
Flight
Departs
Arrives
Stops
Flight
Departs
Arrives
Stops
JT331
PLM 06:00
CGK 07:10
0
JT340
CGK 06:35
PLM 07:40
0
JT341
PLM 08:20
CGK 09:30
0
JT330
CGK 09:10
PLM 10:15
0
JT333
PLM 10:55
CGK 12:05
0
JT344
CGK 11:30
PLM 12:35
0
JT345
PLM 13:15
CGK 14:25
0
JT338
CGK 12:45
PLM 13:50
0
JT339
PLM 14:30
CGK 15:40
0
JT346
CGK 14:15
PLM 15:20
0
JT347
PLM 16:00
CGK 17:10
0
JT334
CGK 15:05
PLM 16:10
0
JT335
PLM 16:50
CGK 18:00
0
JT342
CGK 16:05
PLM 17:10
0
JT343
PLM 17:50
CGK 19:00
0
JT336
CGK 17:50
PLM 18:55
0
JT337
PLM 19:40
CGK 20:45
0
JT332
CGK 19:50
PLM 20:55
0

Batavia Flight Schedule
ORIGIN
DESTINATION
FLIGHT NO
ETD
TRANSIT
ETA
DAYS 
JAKARTA
PALEMBANG
Y6-511
17.40 LT

18.35 LT
DAILY
PALEMBANG
JAKARTA
Y6-512
19.10 LT

20.05 LT
DAILY
PALEMBANG
JAKARTA
Y6-516
14.40 LT

15.45 LT
DAILY

Sriwijaya  Flight Schedule
Jakarta (CGK) Ke Palembang (PLM)
Penerbangan
Berangkat
Tiba
06:30
Jakarta (CGK)
07:35
Palembang (PLM)
16:10
Jakarta (CGK)
17:15
Palembang (PLM)
19:00
Jakarta (CGK)
20:00
Palembang (PLM)
Palembang (PLM) Ke Jakarta (CGK)
Penerbangan
Berangkat
Tiba
06:00
Palembang (PLM)
07:05
Jakarta (CGK)
10:25
Palembang (PLM)
11:30
Jakarta (CGK)
17:45
Palembang (PLM)
18:50
Jakarta (CGK)

Jadwal Penerbangan Merpati Airlines Palembang – Jakarta
 (Palembang Flight           schedule Merpati Airlines)
ORIGIN
DESTINATION
DAYS 
TIME (WIB)
CARRIER
PALEMBANG
JAKARTA
DAILY
06.30
MZ
JAKARTA
PALEMBANG
DAILY
18.10
MZ